• Herbert Bates postete ein Update vor 6 Jahre, 7 Monate

    Tatkala menyaksikan festival sepakbola dalam layar paras kita terkadang disajikan kesibukan tebak skor yang dikerjakan para juru. Walau merampok, saya bukan percaya memotong skor ialah sesuatu yang seharusnya dijalani.

    Kalau setimpal untuk fun and games bolehlah, tapi tentu tidak perlu dianggap serius sebab tidak ada dasar logika yang cukup untuk menebak skor akhir satu buah pertandingan.

    Berbeda dengan mereka siapa menjimbit yang dengan menang — atau kalau pertandingan hendak berakhir dengan seri. Menebak seperti itu natural saja dikerjakan, walau pada akhirnya bola itu tambun sehingga pemenang pun sering kali salah diprediksi. Mengapa? Karena siap tata caranya. Ada logikanya. Ada "di atas kertasnya".

    Melalui vokal ini beta akan bagikan beberapa trik membuat antisipasi yang tertentu. Bukan berisi saya selalu benar di dalam memprediksi 1 buah pertandingan. Pasti lah tidak, meski pun dengan segelintir berbangga (sediiiikit saja) hamba memiliki rekor kebenaran dugaan yang semua tinggi: rata-rata 3 atas 4 perkiraan saya pantas kenyataan.

    Dua bulan sebelum terjadi, hamba memprediksi bakal terjadi All German kesimpulan di Perkongsian Champions. Dalam final, termasuk di depan beribu-ribu warga Surabaya yang memadati sebuah acara nonton menyerentakkan, saya menenung Bayern Munich akan menundukkan Borussia Dortmund, dengan skor akhir 2-1, dan Arjen Robben guna penentu kemenangan. Sebelum tersebut saya juga meyakini bahwa Atletico Madrid akan merebut Copa Del Rey. Ujung, saya mengira Belanda hendak mengalahkan Nusantara dengan skor 3-0.

    Yang ingin aku tekankan di sini adalah; bayangan bisa resmi bisa salah, tapi yang penting satu prediksi telak harus mempunyai dasar mantik atau analisa yang make sense. Tanpa analisa yang benar, satu prediksi hanyalah sebuah roll of the dice, satu keberuntungan semata.

    Dengan analisa yang benar maka faktor keberuntungan mengecil. Siapa pemenangnya tetap selalu tidak siap diprediksi berdasar pada 100%, malahan prediksi mengenai skor simpulan. Akan tetapi, presentase kemungkinan kejituan prediksi meningkat tajam.

    Aku ajak Anda untuk mengkritik beberapa prediksi terakhir beta guna menjabarkan beberapa pijakan penting yang saya tetap akan bernilai bagi Anda saat mengetes memprediksi pertandingan.

    Di antara dugaan yang hamba sebut pada atas, kesaksamaan soal Atletico saya akui beruntung [karena tendangan Real Madrid berkali-kali menyerempet mistar tiang Atletico]. Walau demikian siap logika di belakang dugaan tersebut: Atletico juara walau Real Madrid jauh lebih berkualitas. Syarat masa memberitakan ketidakrukunan pemain Madrid beserta pelatihnya, Jose Mourinho, dan bahkan ketidakrukunan di antara pemain sendiri.

    Mulai media ganjil saya memperoleh kabar jika Ronaldo serta Mourinho juga tidak akur (berita mengenai hal tersebut baru merembes di Indonesia beberapa ruang lalu). Serupa pelatih beta paham resmi arti kesentosaan tim dalam dan dalam luar lapangan dan dampaknya bagi prestasi tim. Hal ini disematkan faktor Falcao yang padahal on fire, yang memproduksi saya berani memilih Atletico sebagai pemimpin.

    Tips bayangan 1: Pertimbangkan suasana di tim, terutama saat satu turnamen berlanjur di mana pemain kudu terus bertepatan tanpa siap menghindari rekan-rekannya.

    Tip antisipasi 2: Pertimbangkan kemonceran striker. Saat turnamen berlangsung / saat sayembara cup, kemonceran striker demi menentukan. Tatkala pertandingan perkongsian kualitas jangka panjang striker menentukan (bukan kemonceran sesaat), beserta segala elemen kru lainnya. Ketika laga cup/turnamen kemonceran striker lebih mengukuhkanmenjadikan, walau kekuatan keseluruhan menjimbit juga kudu dipertimbangkan.

    Saat memprediksi kontrol Belanda 3-0 atas Indonesia saya menjaga hati nurani. Secara subjektif abdi membela Nusantara tentunya. Tapi, saat memakai kacamata berpanggilan objektivitas, aku semua tepat setuju bahwa Belanda tersendiri di kepada Indonesia. Dulu mengapa bukan memprediksi skor akhir yang lebih mencolok? Pertimbangannya, Belanda tidak akan teralu bersemangat sedangkan Indonesia akan bermain penuh gairah, dengan demikian akan sanggup mereduksi perbedaan kualitas. Oleh sebab itu, skor tipis atau gede bisa aja diprediksi secara sound logic — namun kebenaran skor akhir yang spesifik, yakni 3-0, merupakan keberuntungan semata.

    Tips bayangan 3: Hindari membela 1 buah tim tatkala membuat antisipasi. Kita mahir selalu berpikir tim mahkota kita menang, tapi saat membuat perkiraan tentu pikiran harus diutamakan di buat fanatisme kukuh.

    Saya tersenyum saat mencerap di 1 buah media sekiranya tentang persamaan-persamaan final Perkongsian Champions tahun ini beserta tahun 1997 saat Dortmund menjadi unggul terakhir kali. Banyak pembaca saya serius terpancing untuk memprediksi kemenangan Dortmund berdasar pada fakta-fakta ini. Mereka tenggelam bahwa fakta-fakta tersebut memikat dan benar2 benar memilikinya, namun tidak memiliki kolerasi apapun beserta pertandingan final Liga Champions kali ini. Menghubung-hubungkan sebuah kelurusan hati dengan fenomena yang lain ialah salah satu kaca dari sekian banyak tingkah fallacy of logic.

    Tips prediksi 4: Jangan terpancing para wartawan yang seringkali mengungkapkan hal-hal yang karakternya sebatas entertainment (menarik), namun dijual seakan akan pantas menjadi landasan membuat 1 buah prediksi sayembara.

    Dalam tulisan yang sama statistik pertandingan antara Dortmund vs Bayern juga dimunculkan muncul bertahun-tahun kincit. Karena histori statistik Dortmund memang impresif saat mengikuti Bayern, tidak sedikit yang lalu menilai BVB akan bisa mengalahkan Bayern di kesimpulan Eropa. Hal ini menyesatkan. Mengapa? Sebab statistik masa "Hindia Belanda" tidak ada hubungannya dengan mutakhir. Statistik asal musim pun tidak sanggup dengan rambang menjadi tolok ukur. Perkembangan ke-2 tim semenjak pertemuan terakhir perlu dipertimbangkan.

    Tips antisipasi 5: Manfaatkan statistik terkini. Artinya, fokuskan perhatian Anda pada statistik pertandingan antara kedua kru yang paling dekat beserta saat ini. Selain itu pertimbangkan pula skor pertandingan (menang/seri/kalah) dan prestasi permainan (impresif/beruntung/naik-turun/dll. ) ke-2 tim dengan keseluruhan (melawan siapa saja), untuk kurun waktu akhir-akhir ini selalu.

    Karena dugaan saya kadang kala saya tampilkan di twitter (@coachtimo), tidak sedikit pihak memohon saya memprediksi berbagai sayembara lainnya. Mayoritas saya abaikan atau beta tolak beserta alasan tenang paham mengenai kekuatan ke-2 tim. Kausa saya tersebut senafas beserta tips perkiraan berikut.

    Trik prediksi 6: Jangan bertahu-tahu. Hindari mencoba-coba membuat perkiraan tanpa dilatar belakangi keterangan dan wawasan yang indah mengenai menyunggi atau perhubungan tersebut. Lamun bukan pakarnya English Premiere League, misalnya, hindari membuat prediksi mengenai MU vs Chelsea. Kita mustahil sebagai pakar mengenai semua persatuan yang tersedia. Akui aja.

    Tips bayangan 7: Kita juga gak seharusnya memprediksi setiap pertentangan. Ada waktunya pertandingan sangat sulit diprediksi. Analisa Kamu deadlock. Prosentase kemenangan bagi kedua menyunggi menurut Anda 50-50. Kalau sudah demi tahan ada, hindari mengempa diri membuat prediksi. Beserta demikian prosentase kejituan dugaan anda mau meningkat.

    Tetap banyak saran lainnya yang bisa serta patut digunakan dalam menciptakan sebuah bayangan yang berkelas. Karena keterbatasan tempat beta berhenti cukup di sini dulu.

    Ingat: sebuah prediksi yang berkelas bukan melulu ditentukan oleh kebenaran prediksi itu.

    cara bermain judi bola Sebuah bayangan yang berkelas, baik betul maupun cela, seharusnya dinilai dari reason atau poin analisa yang ada dalam belakangnya.